blog-indonesia.com Visit Yogyakarta / Jogja SEJARAH UNDONESIA MERDEKA !!!: Juli 2008

Sabtu, 26 Juli 2008

KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT DI KEPUALAUAN INDONESIA

KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT

DI KEPULAUAN INDONESIA

1. PROSES MUNCUL DAN BERKEMBANGNYA KEHIDUPAN AWAL MANUSIA DAN MASYARAKAT INDONESIA.

Dengan bantuan ilmu geologi (ilmu yang mempelajari kulit bumi ) perkembangan bumi dari awal terbentuknya sampai dengan sekarang , terbagi menjadi beberapa jaman yaitu :

Jaman azoikum (tidak ada kehidupan )

Jaman ini berlangsung sekitar 2500 juta tahun , keadaan bumi masih belum stabil dan masih panas karena sedang dalam proses pembentukan . oleh karena itu pada jaman ini tidak ada tanda-tanda kehidupan.

Jaman paleozoikum (kehidupan tertua)

Jaman ini berlangsung sekitar 340 juta tahun , keadaan bumi masih belum stabil dan masih terus berubah . akan tetapi menjelang akhir dari jaman ini mulai ada tanda-tanda kehidupan yaitu dari hewan bersel satu , hewan kecil yang tidak bertulang belakang , jenis ikan , amfhibi , reptuil dan beberapa jenis tumbuhan ganggang .karena itulah maka jaman ini dinamakan pula dengan jaman primer (jaman kehidupan pertama ).

Jaman mesozoikum (kehidupan pertengahan )

Jaman ini di perkirakan berlangsung sekitar 140 juta tahun, pada jaman ini kehidupan telah mengalami perkembangan yang sangat pesat .pohon-pohon besar muncul ,amfhibi mengalami perkembangan , bahkan jenis reftil mencapai bentuk yang sangat besar sekali seperti dinasaurus , tyrannosaurus , brontosaurus , atlantosaurus

Ada pula jenis reftil yang memiliki sayap dan dapat terbang selama berjam-jam , jenis ini dinamakan dengan pteranodon . jaman ini dinamakan jaman sekunder (kehidupan ke-2) , adapula yang menyebut jaman ini dengan istilah jaman reftil , karena jenis hewan di dominasi oleh reftil , karena jenis hewan didominasi oleh reftil dengan bentuk yang sangat besar . pada akhir jaman ini mulai muncul jenis mamalia .

Jaman neozoikum (kehidupan muda)

Jaman ini di perkirakan berlangsung sekitar 60 juta tahun , jaman ini terbagi lagi menjadi jaman tersier (kehidupan ke-3) dan quarter (kehidupan ke-4) . pada jaman ini keadaan bumi telah membaik , perubahan cuaca tidak begitu besar dan kehidupan berkembang dengan pesat .

Jaman tersier

Pada jaman tersier , reftil raksasa mulai lenyap , mamalia berkembang pesat , mahluk primate sejenis kera mulai ada kemudian muncul jenis orang utan sekitar 10 juta tahun yang lalu muncul jenis hewan primate yang lebih besar dari pada golira sehingga disebut giganthropus . hewan ini menyebar dari afrika ke asia selatan , tetapi kemudian punah . pada masa itu pulau Kalimantan masih bersatu dengan benua asia , sebagai buktinya jenis babi purba (choeromous) dari jaman ini ditemukan pula di asia daratan.

Jaman quarter

Berlangsung sekitar 600 ribu tahun , di tandai dengan adanya tanda-tanda kehidupan manusia . jamna ini terbagi atas jaman diluvium (pleistocen) dan jaman alluvium (holocen).

Jaman diluvium berlangsung sekitar 600 ribu tahun yang lalu , mulai muncul kehidupan manusia purba . jaman ini dinamakan pula jaman glacial (jaman es) karena es di kutub utara mencair sehingga menutupi sebagian wilayah eropa utara asia utara dan amerika utara .

Pada masa ini sumatera , jawa, Kalimantan masih menyatu dengan daratan asia , sedangkan Indonesia timur dengan Australia . mencairnya es dikutub telah mengakibatkan pulau-pulau di Indonesia di pisahkan oleh lautan baik denga asia maupun Australia .bekas daratan asia yang sekarang menjadi dasar laut di sebut paparan sunda , sedangkan bekas daratan Australia yang terendam air laut di sebut paparan sahul , kedua paparan tersebut di pisahkan oleh zone Wallace.

Pada masa ini hewan-hewan yang berbulu tebal seperti mamouth (gajah besar berbulu tebal ) mampu bertahan hidup. Sedangkan yang berbulu tipis migrasi ke wilayah tropis . perpindahan hewan dari daratan asia ke Indonesia terbagi atas dua jalur . pertama melalui Malaysia ke Sumatra dan jawa , kedua melalui Taiwan , philipina ke Kalimantan dan jawa .

Pada jaman ini terjadi pula perpindahan manusia dari daratan asia keindonesia , yaitu pitechanthropus erectus (ditemukan di trinil) yang sama dengan sinanthropus pekinensis. Demikian juga dengan hasil kebudayaan pacitan yang banyak di temukan di cina , Malaysia , birma . homo wajakensis yang menjadi nenek moyang bangsa austroloid ikut pula menyebar dari asia ke selatan sampai ke Australia dan menurunkan penduduk asli Australia yaitu bangsa aborigin

Jaman alluvium , pada masa ini kepulauan Indonesia telah terbentuk dan tidak lagi menyatu dengan asia maupun Australia . jenis manusia pertama yang migrasi dari asia ke Indonesia telah tidak ada dan digantikan oleh jenis manusia cerdas (homo sapiens).

2KRONOLOGIS PERKEMBANGAN BIOLOGIS MANUSIA PURBA INDONESIA

Kehidupan manusia pra sejarah dapat di ketahui melalui berbagai fosil . berdasarkan penelitian manusia tersebut telah memiliki kemampuan untuk mengembangkan kehidupan walaupun masih sangat sederhana dan kemampuan berfikir terbatas . berikut ini beberapa penemuan fosil manusia purba di Indonesia

MEGANTHROPUS PALEO JAVANICUS

Artinya manusia jawa tertua yang berbadan besar , yang hidup di jawa sekitar 2-1 juta tahun silam . manusia ini mempunyai cirri biologis berbadan besar , kening menonjol , tulang pipi tebal, rahang besar dan kuat , makanan utamanya adalah tumbuhan dan buah-buahan , hidup dengan cara food gathering (mengumpulkan makanan ) . Ralph von koenigswald menemukan fosil dari rahang bawah manusia jenis ini di sangiran (lembah bengawan solo )pada 1941.

PITECHANTHROPUS

Diartikan dengan manusia kera , fosilnya paling banyak di temukan di Indonesia . mereka hidup dengan cara food gathering dan berburu . pitechanthropus terbagi kedalam beberapa jenis yaitu : pitechanthropus mojokertensis, robustus, dan erectus.

Pitechanthropus mojokertensis fosilnya ditemukan oleh von koenigswald pada tahun 1936, dalam bentuk tengkorak anak-anak berusia 5 tahunan . di mojokerto (lembah bengawan solo ) .hidup sekitar 2,5-2,25 juta tahun lalu .ciri – cirri biologisnya antara lain : muka menonjol kedepan , kening tebal dan tulang pipi yang kuat

Pitechanthropus robustus , fosilnya di temukan oleh wiedenreich dan koenigswald di trinil (ngawi jatim) 1939. cirri biologisnya hamper sama dengan pitechathropus mojokertensis , bahkan koenigswald menganggapnya masih dari jenis yang sama .

Pitechanthropus erectus, (manusia kera berjalan tegak ) , fosilnya ditemukan oleh Eugene dubois di trinil (ngawi jatim) pada 1890 . mereka hidup sekitar 1 juta sampai 600 ribu tahun yang lalu . cirri biologisnya bertubuh agak kecil , badan tegap , pengunyah yang kuat , volume otak 900 cc, kemampuan berfikir masih rendah, menurut pendapat teuku jakob , manusia ini telah bisa bertutur.

HOMO

Jenis homo soloensis , fosilnya ditemukan antara 1931 -1934 oleh von koenigswald , ter haar dan oppemoorth di sepanjang lembah bengawan solo . homo soloensis diperkirakan hidup antara 900-200 ribu tahun lalu. Cirri biologis diantaranya bentuk tubuh tegak , kening tidak menonjol . menurut koenigswald, jenis ini lebih tinggi tingkatannya dari pitechanthropus erectus

Homo wajakensis, fosilnya ditemukan oleh rietschoten dan dubois antara tahun 1888-1889 di desa wajak (tulung agung ) . cirri biologisnya : tinggi mencapai 130-210 cm , berat badan sekitar 30 – 150 kg , volume otak sampai dengan 1300cc . mereka hidup dengan makanan yang telah di masak walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana .

3.PERIODISASI PERKEMBANGAN BUDAYA PADA MASYARAKAT AWAL INDONESIA BERDASARKAN BUKTI ARKEOLOGI

Berdasarkan arkeologi (ilmu yang mempelejari peninggalan purbakala dari manusia pra sejarah ) . perkembangan budaya manusia Indonesia dapat di golongkan menjadi beberapa periode yaitu periode jaman batu (batu tua, batu tengah, batu muda, dan jaman logam (perunggu) ) .

JAMAN BATU

Paleolithikum (batu tua).

Ciri dari jaman ini adalah peralatan buat dari batu masih kasar dan belum di asah . alat dari batu ini di buat dengan cara membenturkan batu yang satu dengan yang lainnya , pecahan batu yang menyerupai kapak kemudian mereka gunakan sebagai alat.

Cara hidup manusia pada jaman plleolithikum adalah: nomad dalam kelompok kecil , tinggal dalam gua atau ceruk karang , berburu . mengumpulkan makanan (food gathering) . menurut teuku Jacob , bahasa sebagai alat komunikasi telah ada dalam tingkat sederhana . berdasarkan tempat penemuannya , jaman palleolithikum terbagi atas kebudayaan pacitan dan ngandong.

Kebudayaan pacitan, peralatan yang di hasilkan adalah kapak genggam , alat penetak (chopper) , ditemukan oleh Koenigswald 1935 . selain di pacitan , alat – alat tersebut di temukan pula di beberapa daerah seperti : sukabumi (jabar) , parigi, gombong, (jateng) , lahat (sumsel),lampung , bali, sumbawa, flores, sulsel, kalsedan timor. Alat-alat tersebut di temukan pada lapisan yang sama dengan di temukannya fosil pitechanthropus erectus.

Kebudayaan ngandong , peralatan yang ditemukan adalah flakes (alat serpih) berupa pisau atau alat penusuk . disamping itu ditemukan pula peralatan dari tuilang dan tanduk . berupa belati , mata tombak yang bergerigi , alat pengorek ubi , tanduk menjangan yang diruncingkan dan duri ikan pari yang diruncingkan . alat-alat tersebut ditemukan pual di daerah lain seperti di sangiran dan sargen (jateng) . manusia pendukung kebudayaan ngandong adalah homo soloensis dan homo wajakensis , Karena di temukan pada lapisan tanah yang sama dengan peralatan kebudayaan ngandong.

Mesolitihkum (batu tengah )

Cirri dari jaman ini adalah peralatan dari batu yang telah di asah bagian yang tajam nya . jaman ini merupakan peralihan dari palleolithikum ke neolithikum . yang menarik dari jaman messolithikum adalah di temukannya tumpukan sampah dapur yang kemudian di beri istilah kjokkenmoddinger dan abris sous roche oleh penelitinya yaitu callenfels (dijuluki bapak pra sejarah ).

Kjokkenmoddinger adalah tumpukan kulit kerang dan siput yang telah membatu , banyak di jumpai di pinggir pantai . sedangkan abris sous roche adalah tumpukan dari sisa makanan yang telah membatu di dalam gua .

Cara hidup messolhitikum adalah sebagian masih food gathering dan berburu tetapi sebagian telah menetap dalam gua dan bercocok tanam sederhana (berladang ) menanam umbi-umbian . telah pula menjinakan hewan dan menyimpan hewan buruan sebagai langkah awal untuk berternak .

Mereka telah membuat gerabah , mengenal kesenian dalam bentuk lukisan di dinding gua (lukisan gua) ketika mereka telah menetap . lukisan tersebut berupa gambar telapak tangan berlatar belakang warna merah , gambar babi rusa yang tertancap Panah (di gua leang-leang – sulsel) , penelitinya dilakukan oleh heekren palm , 1950 di gua pulau muna , di temukan berbagai lukisan manusia , kuda, rusa, buaya, anjing, . dimaluku dan papua , lukisan gua dalam bentuk gambar cap tangan , kadal , manusia , burung , perahu, mata, matahari.

Jaman messolhituikum terbagi atas 3 kelompok budaya : kebudayaan fleks, (fleks culture) , kebudayaan pebble (pebble culture ) , kebudayaan tulang (bone culture) . kebudayaan ini di dukung oleh manusia dari jenis papua melanesoid yang berasal dari indo cina .

Fleks culture , peralatan berupa alat serpih yang telah ada jamna palleolithikum , menjadi sangat penting pada jaman messolithikum , sehingga memunculkan corak tersendiri . terutama setelah mendapatkan pengaruh dari budya daratan . dua orang peneliti berkebangsaan swiss (fritz sarasin dan paul sarasin ) antara 1893-1896, melakukan penelitian di sulsel , dan berhasil menemukan fleks . peralatan sejenis juga di temukan di daerah lain yaitu bandung (fleks dari obsidian yaitu batu hitam yang indah) , flores, NTT dan timor. Flakes culture merupakan pengaruh dari asia daratan yang masuk ke Indonesia melalui jalur timur yaitu jepang, Taiwan, Philipina, sulawesi.

Pebble culture, peralatan berupa kapak genggam sumatera (pebble), kapak pendek (hacte curte) , batu penggiling , pisau , callenfels pada 1925, melakukan penelitian di pesisir sumatera dan menemukan peralatan di atas bersama kjokkenmoddinger . pebble culture merupakan pengaruh dari kebudayaan bacson hoabinh (indo china) yang masuk ke Indonesia melalui jalur barat yaitu malaka dan sumatera

Bone culture , penelitian di lakukan oleh callenfels 1928-1931 di sampung ponorogo . peralatan tersebut ditemukan bersama dengan abris sous roche dalam gua di gua-gua . ditemukan pula fosil dari jenis manusia papua melanesoide , yang merupakan nenek moyang orang papua (irian ) . peralatan dan fosil sejenis di temukan pula di besuki dan bojonegoro .

Neolhitikum (batu muda )

Cirri jaman batu muda adalah pemakaian peralatan dari batu yang telah diasah halus karena telah mengenal tehnik mengasah . pada jaman ini terjadi revolusi kehidupan (perubahan dari kehidupan nomad dengan food gathering menjadi menetap dengan food producing) .

Cara hidup pada jaman neolithikum adalah hidup menetap , bertempat tinggal dekat sumber air , food producing (menghasilkjan makanan dari bercocok tanam dan berternak walaupun berburu masih dilakukan terutama pada waktu senggang), membuat rumah bertonggak dengan atap dari daun-daunan membuat kain dari kulit kayu (ditemukan pemukul kulit kayu ), membuat perahu atau rakit , membuat perhiasan dari batu-batu kecil indah . menurut penelitian kem mereka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa melayu polinesia .

Pada akhir jaman ini telah dikenal kepercayaan dalam bentuk animisme (kepercayaan tentang adanya arwah nenek moyang yang memiliki kekuatan gaib ) dan dinamisme (kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap memilki kekuatan gaib ) . mereka percaya bahwa setelah mati ada kehidupan lain sehingga di adakanlah berbagai upacara terutama bagi kepala sukunya . mayat yang dikubur disertai dengan berbagai macam benda sebagai bekal di alam lain . dan sebagai peringatan maka di bangunlah berbagai monument (bangunan) yang rutin diberi sajian agar arwah yang meninggal (leluhur) melindungi dan memberikan kesejahteraan bagi sukunya .

Pada jaman ini pembuatan gerabah memegang peranan penting sebagai wadah atau tempat dalam kehidupan sehari-hari . adapula gerabah yang digunakan untuk keperluan upacara dan gerabah yang dibuat dengan indah baik bentuk maupun hiasannya.

Berdasarkan peralatannya kebudayaan jaman neolitihkum di bedakan menjadi kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong berasal dari heine geldern berdasarkan kepada penampang yang berbentuk persegi panjang dan lonjong.

Kebudayaan kapak persegi , kebudayaan kapak persegi berasal dari asia daratan yang menyebar ke Indonesia melalui jalur barat melalui malaka , sumatera, jawa, klimantan, sulawesi, dan nusatenggara. Terdapat kapak persegi ukuran kecil (di gunakan sebagai fungsi kapak ) dan yang ukuran besar (digunakan sebagai fungsi beliung atau cangkul ) . dibeberapa daerah ditemukan bekas-bekas pusat kerajinan kapak persegi seperti di lahat (palembang), bogor, sukabumi, purwakarta, tasik (jabar) , pacitan (jatim). Kebudayaan kapak persegi di dukung oleh manusia proto melayu (melayu tua ) yang migrasi ke Indonesia menggunakan perahu bercadik sekitar 2000 sm . yang merupakan keturunan ras melayu tua adalah susku sasak , toraja, batak dan dayak . di minahasa (sulut ) di temukan kapak bahu, sejenis kapak persegi di beri leher untuk pegangannya .

Kebudayaan kapak lonjong , ukuran kapak lonjong ada yang besar (walzenbeli) dan kecil (kinbeli) , sering di sebut dengan istilah neolith papua karena penyebarannya terbatas di irian saja oleh bangsa papua melaneside.

Dari peralatan yang ditemukan, baik kapak persegi maupun kapak lonjong di buat dari batu api (chalcedon) , terdapat pula kapak yang tidak terdapat tanda-tanda bekas dipakai dalam bentuk yang indah (sebagai alat berharga , lambing kebesaran atau jimat)

JAMAN LOGAM

Jaman perunggu

Kebudayaan perunggu di asia tenggara merupakan pengaruh dari kebudayaan dongson , yang berkembang di Vietnam , geldern berpendapat bahwa kbudayaan dongson berkembang paling muda sekitar 300 sm pendukung kebudayaan perunggu adalah bangsa deuteuro melayu (melayu muda) yang migrasi ke Indonesia sambil membawa kebudayaan dongson. Keturunannya adalah jawa, bali, bugis, madur, dll. Bahkan ditemukan beberapa bukti bahwa telah terjadi pembaruan antara melayu monggoloide (proto melayu dengan deuteuro melayu) dan papua melaneside

Cirri jaman perunggu adalah pemakian peralatan dari logam yang dikembangkan melalui tehnik bivalve (rangkap) dan a cire perdue (cetak lilin) . namun bukanlah berarti setelah itu peralatan dari batu dan gerabah di tinggalkan karena masih terus dipergunakan bahkan sampai sekarang .

Cirri kehidupan pada jaman perunggu adalah telah terbentuk perkampungan yang teratur dipimpin oleh kepala suku atau ketua adapt , tinggal dalm rumah bertiang yang besar yang bagian bawah nya dijadikan tempat ternak , bertani (berladang dan bersawah) dengan system irigasi sehingga pengairan tidak selalu bergantung kepada hujan .

Telah terdapat pembagian kerja berdasarkan keahlian sehingga munculah kelompok undagi (tukang yang ahli membuat peralatan logam ) . mereka telah menguasai ilmu astronomi (untuk kepentingan pelayaran dan pertanian ) dan membuat perahu bercadik.

Beberapa hasil budaya pada jaman perunggu adalah kapak corong (kapak sepatu ) , candrasa (kapak corong yang salah satu sisinya memanjang) , terdapat candrasa dan kapak corong yang indah dan tidak ada tanda-tanda bekas di gunakan . nekara (seperti dandang tertulungkup) , moko (nekara yang lebih kecil) , terdapat berbagai perhiasan seperti garis lurus , piln-pilin , binatang, rumah, perahu, lukisan orang berburu , tari dan lukisan orang cina (monggol).

Selain itu mereka membuat bejana perunggu (berbentuk seperti periuk yang gepeng) dengan hiasan indah (dalam bentuk garis dan burung merak). Arca perunggu berupa arca (ditemukan di bangkinag – sulsel , bogor-jabar, dan riau ) perhiasan perunggu seperti gelang , kalung , anting, dan cincin.

Kebudayaan megalithikum (batu besar )

Di sebut kebudayaan batu besar karena pada umumnya menghasilkan kebudayaan dalam bentuk monument yang terbuat dari batu berukuran besar. Kebudayaan ini muncul pada akhir jaman neolhitikum , tetapi perkembangannya justru terjadi pada jaman perunggu (kebudayaan dongson ).

Hasil-hasil dari kebudayaan megalithikum memberikan petunjuk kepada kita mengenal perkembangan kepercayaan , terutama pemujaan terhadap arwah nenek moyang ,yang memang telah muali nampak pada akhir jaman nelithikum berikut ini adalah hasil-hasil budaya megalhitikum :

Menhir, tugu batu yang terbuat dari batu tunggal , yang berfungsi sebagai tanda peringatan dan melambangkan arwah nenek moyang sehingga menjadi benda pemujaan , menhir banyak di temukan di pasemah , lahat , sungai talang koto (sumatera) , nagada (flores)

Dolmen , meja batu tempat sesaji, ada dolmen yang di sngga oleh menhir dan ada pula yang digunakan sebagai penutup keranda atau sarchopagus, yang demikian dinamakan dengan pandhusa . sarcophagus (keranda) , peti mati tempat penyimpanan mayat yang berbentuk lesung terbuat dari batu utuh yang diberi tutp . di bali di temukannya keranda yang berisi tulang belulang manusia, barang perunggu serta manik-manik.

Kubur batu , peti mayat yang di pendam di dalam tanah berbentuk persegi panjang dengan ke empat sisinya di buat dari lempengan – lempengan batu. Ada pula yang di sebut waruga , yaitu kubur batu yang berbentuk bulat . kubur batu banyak di temukan di kuningan (jabar) , pasemah(sumatera), wonosari (yogja) dan cepu (jateng).

punden berundak, bangunan pemujaan terhadap roh nenek moyang yang berupa susunan batu bertingkat . banyak ditemukan di banten , garut, kuningan, sukabumi (jabar). Dalam perkembangan selanjutnya , punden berundak merupakan dasar dalam pembuatan candi , bangunan keagamaan maupun istana .

selain itu di temukan pula hasil budaya megalithikum dalam bentuk patung atau arca manusia yang menggambarkan wujud nenek moyang atau arca binatang . banyak di temukan di daerah pasemah (sumatera), sementara di di lembah bada (sulteng ) ditemukan patung manusia (laki-laki dan perempuan).

Jumat, 25 Juli 2008

TRADISI SEJARAH DALAM MASYARAKAT INDONESIA

TRADISI SEJARAH DALAM

MASYARAKAT INDONESIA

TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT YANG BELUM MENGENAL TULISAN

  1. MASYARAKAT YANG BELUM MENGENAL TULISAN MEWARISKAN DAN MENGEMBANGKAN MASA LALUNYA.

CARA MASYARAKAT YANG BELUM MENGENAL TULISAN MEWARISKAN MASA LALUNYA .

Kemampuan manusia dalam berbicara menggunakian bahasa lisan dalam masyarakat yang belum mengenal tulisan , bukan berarti mereka tidak punya kemampuan untuk merekam dan mewariskan pengalaman masalalunya. Dengan potensi adalah tradisi lisanlah mereka merekam dan mewariskan masa lalunya.

Tradisi lisan dapat di artikan sebagai kebiasaan atau adapt berkembang dalam suatu komunitas masyarakat yang di rekam dan diwariskan dari generasi ke generasi melalui bahasa lisan . dalam tradisi lisan terkandung kejadian – kejadian sejarah , adapt istiadat , cerita , dongeng , pribahasa , lagu, matra, nilai moral . dan nilai keagamaan

Dalam tradisi lisan , peranan orang yang dituakan seperti kepala suku atau ketua adapt sangat penting . mereka di beri kepercatyaan oleh kelompoknya untuk memelihara dan menjaga tradisi yang diwariskan secara turun temurun

Satu kelompok masyarakat dengan nilai , norma , tradisi, adapt dan budaya yang sama akan mempunyai jejak – jejak masa lampaunya. Dalam masyarakat yang belum mengenal tulisan jejak-jejak masa lampaunya di sebarluaskan dan diwariskan secara turun temurun kepada generasi berikutnya secara lisan sehingga menjadi bagian dari tradisi lisan . karya-karya dalam tradisi lisan merupakan bagian dari sebuah folklore.

CARA MASYARAKAT YANG BELUM MENGENAL TULISAN MENGEMBANGKAN TRADISI SEJARAH .

Dalam masyarakat yang belum mengenal tulisan yang dimaksud dengan tradisi sejarah adalah dalam bentuk mempertahankan adapt istiadat , petuah leluhur dan tradisi yang berkembang di masyarakat . cara mereka mengembangkan tradisi sejarah adalah dengan mewariskannya secara lisan melelui ingatan kolektif anggota masyarakatnya.

Cara lain adalah dalam bentuk dibuatnya sebuah karya seperti lukisan , monument, tugu,dan perlatan hidup. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari pengembangan tradisi sejarah untuk diwariskan kepada generasi berikutnya yang melihat karya itu . contohnya dalam bentuk lukisan di dinding gua , tugu, dan monument yng berhubungan dengan kepercayaan animisme , perkakas yang terbuat dari batu maupun logam dan kepercayaan terhadap arwah nenek moyang .

  1. JEJAK SEJARAH DI DALAM FOKLORE (MITOS, LEGENDA, DONGENG, LAGU RAKYAT DAN UPACARA ADAT )

Folklore di artikan sebagai sekelompok orang (komunitas ) yang memiliki cirri-ciri pengenal fisik (bahasa, rambut, warna kulit) , social dan budaya sehingga dapat dibedakan dari kelompok masyarakat lainnya. Cirri-ciri folklore adalah sebagai berikut :penyebaran dan pewarisannya lebih banyak secara lisan , bersifat tradisional , bersifat anonym (pembuatannya tidak diketahui), kolektif (menjadi milik bersama dari sebuah kelompok masyarakat ), mempunyai pesan moral bagi generasi berikutnya .

Menurut Harold Brunvan (USA) , folklore terbagi kedalam tiga tipe yang meliputi :

  1. folklore lisan merupakan fata mental (mentifact) diantaranya : logat bahyasa (dialek) dan bahasa tabu , ungkapan tradisional dalam bentuk pribahasa dan sindiran , puisi rakyat yang meliputi mitos legenda , dongeng .
  2. folklore sebagai lisan merupakan fakta social (sosiofact) diantaranya dalam bentuk kepercayaan dan takhayul , permainan rakyat , tarian rakyat, teater rakyat, dan upacara tradisional.
  3. folklore bukan lisan merupakan artefak (artifact), diantaranya dalam bentuk : arsitektur bangunan rumah adapt (tradisional) , seni kerajinan tradisional , pakaian tradisional , obat-obatan tradisional , alat musik tradisional, senjata tradisional, makanan tradisional.

MITOS

Dalam prosa rakyat dikenal dengan yang namanya mitos, legenda dan dongeng . mitos adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan di anggap suci oleh masyarakatnya . mitos pada umumnya mengisahkan tentang dewa, penciptaan alam semesta, manusia dan kehidupan awal . beberapa contoh mitos adalah : leak di bali , rorokidul di jawa , dewi sri (dewi padi) ,dll.

LEGENDA

Legenda biasanya di artikan cerita rakyat yang berisi tentang terbentuknya (terjadinya ) suatu wilayah . menurut Halrod Brunvand ada 4 macam :

  1. legenda keagamaan berisi tentang cerita orang-orang yang dianggap suci atau saleh dengan tambahan segala macam keajaiban , kesaktian dan benda-benda keramat .contoh : wali sanga , sunan kali jaga , seykh siti jenar,dll.
  2. legenda alam gaib adalah cerita yang berhubungan dengan kepercayaan dan takhayul yang berhubungan dengan kegaiban . biasanya menceritakan tentang hantu , genderewo , sundel bolong atau mahluk jadi –jadian . contohnya cerita simanis jembatan ancol (betawi), kisah harimau menjelma raja siliwangi (sunda), kisah orang bunian (sumatera), kuntilanak,dll.
  3. legenda local adalah cerita tentang asal mula terjadinya (terbentuknya) nama suatu tempat , danau, gunung,bangunan dll. Contohnya : cerita terbentuknya danau toba (sumut) , kisah sngkuriang (sunda), roro jongrang (jateng), terbentuknya gunung batok dan nama tengger(jawa),dll.
  4. legenda perseorangan adalah cerita rakyat tentang tokoh-tokoh yang dianggap dan diyakini oleh suatu masyarakat pernah ada . pada umumnya mengisahkan tentang kepahlawanan , kesaktian atau kisah cinta dari tokoh tersebut. Contohnya : kisah si pitung , nyai dasima(betawi),sabai nan aluih,si pahit lidah (sumbar),cerita panji warok suro menggolo (jatim) ,joko tingkir,roro mendut(jateng), lutung kasarung, munding laya di kusuma (jabar),jayaprana dan layon sari (bali).

DONGENG

Dongeng adalah cerita rakyat yang bersifat khayal , sama sekali tidak pernah terjadi dan hanya bersifat hiburan tetapi di dalamnya mengandung pesan moral , petua dan sindiran . dongeng dapat di golongkan kedalm bentuk dongeng binatang, dongeng manusia dan dongeng jenaka .

Pada umumnya dongeng binatang disebut Fabel , di jawa dan bali dinamakan tantri . di Indonesia tokoh binatang yang paling terkenal adalah kancil yang digambarkan sebagai binatang yang cerdik dan banyak akal . selain itu adalah tokoh kera , kura-kura , buaya , harimau , keong , kerbau , anjing, kucing, tikus, dll.

Dongeng manusia biasanya menceritakan tokoh manusia dengan segala macam kisah suka dukanya . di beberapa daerah dongeng manusia kaddang-kadang bertema sama yang membedakan hanya nama dan lokasinya saja .

Dongeng dengan tema seorang pemuda mencuri pakaian bidadari yang sedang mandi adalah jaka tarup (jatim) . pasir kujang (jabar) , raja pala (bali) .dongeng tentang penderitaan anak gadis karena ulah saudara dan ibu tirinya adalalh bawang merah bawang putih (betawi).

Dongeng jenaka adalah dongeng yang tokohnya bersifat bodoh , lugu, pander, jenaka tapi banyak akalnya. Tokoh dongeng jenaka adalah : sikabayan (sunda), lebai malang, pak belalang (melayu).

NYANYIAN (LAGU) RAKYAT

Nyanyian rakyat (folksong) adalah bentuk puisi yang dinyanyikan sehingga kata syair dan lagu nada merupakan satu kesatuan . menurut materinya lagu rakyat di bedakan atas lagu anak ,lagu umum, lagu religius . berdasarkan fungsinya di bedakan menjadi : lagu mengiringi tarian, lagu untuk mengiringi permainan dan lagu untuk dinyanyikan .

Lagu anak banyak pula yang digunakan untuk mengiringi tarian atau permainan , contoh : cublak-cublak suweng , cingcangkeling, pokame-ame ,dll. Lagu umum ada pula yang dinyanyikan untuk mengiringi tarian atau dinyanyikan biasa seperti kicir-kicir , jail-jali (betawi) ampar pisang (Kalimantan) . lagu religius umumnya berisi pujian terhadap tuhan , dinyanyikan pada upacara yang berhubungan dengan kehidupan seperti kelahiran, perkawinan, panen, dll. Ada pula yang dipakai untuk mengiringi tarian seperti tari saman dan seudati (aceh).

Di jawa tengah dan timur salah satu bentuk nyanyian rakyat dikenal dengan nama gending seperti sinom , pucung , asmarandana ,dll. Sedangkan di jawa barat yang seperti itu dinamakan dengan pupuh .

ADAT KEBIASAAN

Upacara adapt biasanya di dasari oleh sebuah kepercayaan , upacara yang dilakukan dimaksudkan untuk mendapatkan sebuah kebaikan atau menghindarkan diri dari malapetaka dalam kehidupan masyarakat yang melakukannya . contohnya upacara larung samudro di pantai selatan jawa , pesta laut di pantai utara jawa , kasodo di tengger (gunung bromo) , seketan , grebeg (yogyakarta dean surakarta) pajang jimat(cirebon).

Selain yang berhubungan dengan mitos dan legenda , banyak pula upacara adapt yang berhubungan dengan siklus kehidupan mulai dari masa kehamilan , kelahiran, sunatan, perkawinan, dan Kematian

TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT YANG TELAH MENGENAL TULISAN

  1. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT DI INDONESIA

PENGARUH TULISAN DAN KARYA LONTAR

Sejak masyarakat Indonesia mengenal tulisan (memasuki jaman sejarah ) sebenarnya tradisi sejarah pada masyarakat Indonesia telah terbentuk melalui berbagai prasasti yang ada . perkembangannya kemudian di perluas dengan kemampuan masyarakat dalam berkomunikasi dan perkembangan bahasa di Indonesia . bahkan kemudian muncul golongan masyarakat yang mempunyai kemampuan untuk mengubah atau menulis berbagai karya sastra . naskah naskah karya sastra kuno tersebut di tulis pada daun lontar sehingga lebih dikenal dengan istilah kitab lontar .

Contoh prasasti di beberapa daerah di Indonesia : prasasti kutai berbahasa sansakerta dan tulisan palawa (dari kerajaan kutai ) , prasasti dari kerajaan trauma yang berbahasa sansakerta dan tulisan pallawa , prasasti dari kerajaan sriwijaya pada umumnya memaki bahasa melayu dan tulisan sansakerta , prasasti dari mataram kuno pada umumnya ditulis dengan huruf pallawa bahasa sansakerta tetapi telah mulai ada tulisan dan bahasa jawa kuno

Selain tulisan dan bahasa tradisi sejarah di Indonesia dipengaruhi pula oleh perkembangan karya sastra , contohnya kitab ramayana dan mahabarata yang berasal dari India di ubah dalam bahasa jawa kuno ( dari jaman mataram kuno) . kitab arjuna wiwaha karya mpu kanwa , samaradhahana karya mpu dharmaja ,hariwangsa, gatotkacasraya karya mpu panuluh , bharatayudha karya mpu sedah dan mpu panuluh (dari jaman kediri). Kitab Negara kertagama karya mpu prapanca , sutasoma ,arjuna wijaya karya mpu tantular , kutaramanawa karya gajah mada , pararaton , sundayana (dari jaman majapahit)

TRADISI SEJARAH DALAM LINGKUNGAN ISTANA

Pada umumnya tradisi sejarah di Indonesia berada dalam lingkungan keraton (istana sentries) dimana hasilnya dikenal dengansejarah tradisional (historiografi tradisional) .Dalam lingkungan keraton terdapat orang yang ahli menuliskan tradisi sejarah disebut pujangga. Para pujangga menuliskan silsilah keluarga raja, kebijaksanaan raja , hukum maupun karya sastra . untuk memperkuat tulisannya biasanya para pujangga menggunakan mitos dan legenda dalam tradisi sejarahnya , sehingga tokoh raja dalam tulisannya akan mendapatkan pulung (charisma) yang di wariskan penguasa sebelumnya

Contoh karya historiografi tradisional : kitab paraton , sundayana, pustaka wangsakerta , carita parahiyangan , babad tana jawi , babad cirebon , sejarah melayu , kronik wajo , kronik kutai , Negara kertagama , sutasoma dll.

TRADISI SEJARAH LOKAL

Selain tradisi sejarah dalam lingkungan istana , tradisi sejarah berkembang pula beberapa daerah , wilayah (local) tertentu . sejarah local dapat di artikan sebagai sejarah dari kelompok masyarakat yang berbeda dalam daerah dan geografis tertentu , walaupun sebenarnya sulit untuk menentukan batas-batas geografisnya . contoh sejarah local adalah buku pemberontakan petani banten 1888 karangan sartono kartodirdjo , sejarah jawa barat dll.

  1. PERKEMBANGAN PENULISAN SEJARAH DI INDONESIA

Historiografi adalah tahap akhir dari metode penelitian sejarah , yang dituliskan dalam sejarah merupakan cara untuk mengetahui dan memahami jejak masa lampau manusia . perkembangan penulisan sejarah di Indonesia terbagi atas tiga corak yaitu : tradisional, colonial , nasional .

Ketiga historiografi tersebut tidak didasari oleh pendekatan ilmiah , tetapi hanya untuk legitimasi penguasa dan kekuasaan , bersifat politis dan berisi pembenaran terhadap identitas dan menunjukan kejayaan dari penguasa

HISTORIOGRAFI TRADISIONAL

Dalam historiografi tradisional , penulisannya tidak bertujuan untuk mengungkap fakta dan kebenaran sejarah . historiografi tradisional di dominasi oleh lingkungan keraton . para raja mempunyai kepentingan untuk melegitimasi kekuasaan dan mewariskannya kepada generasi berikutnya .

Historiografi tradisional bersifat ento sentries (kedaerahan) , istana sentries (lingkungan keraton) dan magis religius (dilandasi unsure magis dan kepercayaan) , makanya hasil historiografi tradisional selain dalam bentuk sejarah ada pula dalam bentuk sastra , babad, kronik, dll.

Dalam historiografi tradisional tokoh sejarahnya sering dihubungkan dengan tokoh popular jaman dahulu bahkan dengan tokoh yang ada dalam mitos maupun legenda . hal ini di maksudkan untuk mengukuhkan dan melegitimasi kekuasaan , identitas dari tokoh tersebut serta untuk mendapatkan pulung (charisma) yang diwariskan dari tokoh-tokoh sebelumnya .

Contoh dalam kitab negarakertagama , ken arok (raja singosari pertama ) di anggap sebagai anak dewa brahma dan titisan dewa winu , dalam babad tanah jawi di sebutkan bahwa raja mataram islam pertama merupakan keturunan dari para nabi , tokoh wayang dalam Mahabharata , iskandar agung dari Macedonia , raja-raja jawa bahkan punya hubungan dengan nyai roro kidul penguasa pantai selatan

HISTORIOGRAFI KOLONIAL

Historiografi colonial tentunya tidak lepas dari kepentingan penguasa colonial dalam melanggengkan imperialismenya di Indonesia . kepentingan itu termasuk interpretasi mereka terhadap fakta sejarah. Contohnya: berbagai perlawanan yang terjadi pada masa colonial seperti perang aceh , dipenogoro, padri dll. Dalam pandangan historiografi colonial dianggap sebagai tindakan ekstrimis , pemberontakan yang harus di tumpas karena di anggap mengganggu setabilitas pemerintahan .sedangkan menurut sejarah nasional dianggap sebagai pejuang dan pahlawan yang bertujuan mengusir colonial

Dalam historiografi colonial yang bersifat neerlando sentries , VOC merupakan pemersatu , demikian juga dengan kemerdekaan Indonesia , yang menurut versi belanda adalah 27 desember 1949 melalui penyerahan kedaulatan sebagai realisasi dari KMB , sedangkan bangsa Indonesia mengakui kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945

HISTORIOGRAFI NASIONAL

Perkembangan historiografi Indonesia (nasional) pertama kali muncul justru pada saat kondisi di dominasi historiografi colonial . momentum tersebut muncul ketika pada 1913 , Husein Djayadiningrat menerbitkan buku hasil desertasinya yang berjudul tinjauan kritis sejarah banten . buku tersebut bahkan memenuhi criteria sebagai sejarah modern (ilmiah ) karena memuat uraian dari berbagai aspek(politik, social, ekonomi, dan fisiologi)

Upaya perintisan historiografi nasional (penulisan sejarah nasioanl ) muncul kembali setelah memasuki jaman kemerdekaan . hal itu dirasa perlu karena penulisan sejarah yang ada adalah warisan colonial yng bersifat neerlando sentries , dimana Indonesia di lihat dari sudut pandang dan kepentingan colonial belanda .

Sebagai Negara yang baru merdeka mutlak di perlukan sebuah historiografi nasional sebagai identitas yang akan menunjukan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Pemerintah yang baru terbentuk juga menghendaki legitimasi kekuasaan bukan hanya dari rakyat , yang lebih penting adalah pengakuan internasional terhadap keberadaan bangsa dan Negara Indonesia yng merdeka .

Seminar sejarah nasional di yogjakarta 1957 , menjadi titik tolak kebangkiatan historiografiu nasional .hal yang paling penting dari seminar tersebut adalah : pencarian identitas nasional , rekontruksi penulisan sejarah nasional dari colonial sentries menjadi Indonesia sentries sehingga sejarah nasional dapat menjadi alat pemersatu bangsa

Rabu, 16 Juli 2008

**HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP ILMU SEJARAH **

HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP

ILMU SEJARAH

PENGERTIAN SEJARAH

  1. Arti kata sejarah

Dalam masyarakat awam sejarah sering di edintikan dengan nama tokoh ,candi , tanggal , tahun dan tempat terjadinya peristiwa . kata sejarah berasal dari bahasa arab yaitu syajaratun , artinya pohon . sebuah pohon terdiri dari akar, dahan, ranting dan daun sehingga sejarah diartikan sebagai asal usul , riwayat dan silsilah yang menyerupei sebuah pohon dalam bahasa arab ilmu yang mempelajari kisah masa lalu di kenal dengan istilah Tarikh .

Di Eropa , sejarah dikenal dengan istilah history (inggris) , histoire (perancis ) , storia (Italia) , semuanyan berasal dari bahasa yunani yaitu historia yang artinya orang pandai sementara dalam bahasa belanda sejarah disebut dengan geschiedenis (terjadi) , dalam bahasa jerman disebut geschichate (sesuatu yang terjadi )

Dengan demikian sejarah dapat di artikan sebagai kejadian masa lampau dari kehidupan manusia. Akan tetapi tidak semua kejadian masa lampau dapat masuk kedalam ruang lingkup sejarah . yang masuk kedalam sejarah adalah kejadian-kejadian yang mempunyai pengaruh besar pada masanya dan masa-masa berikutnya

  1. sejarah sebagai peristiwa & sejarah sebagai kisah

sejarah sebagai peristiwa diartikan sebagai peristiwa masa lampau manusia yang benar-benar terjadi (histoire realita), sehingga hanya terjadi satu kali saja , yaitu pada saat kejadiannya sedang berlangsung , sehingga tidak mungkin terjadi lagi pada masa-masa selanjutnya .

setiap peristiwa yang terjadi akan berbeda dengan peristiwa sebelumnya, kalaupun peristiwa nya sejenis , tetapi waktu dan tempat serta pelaku (actor) sejarahnya berbeda . sering juga ada istilah sejarah berulang , sebetulnya yang berulang bukan peristiwanya tetapi gejala dari peristiwa itu yang berulang .

sejarah sebagai kisah (histoire reite) , dapat diartikan sebagai rekontruksi peristiwa masa lampau oleh manusia masa kini melalui berbagai fakta dan fenafsiran . sejarah sebagai kisah dapat kit abaca dalam berbagai buku sejarah , majalah atau Koran, atau pada saat guru menjelaskan materi sejarah.

  1. sejarah sebagai ilmu & sejarah sebagai seni

sejarah adalah peristiwa masa lampau manusia , maka ilmu sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa masa lampau manusia. Sejarah sebagai ilmu sama dengan ilmu-ilmu lainnya . sejarah sebagai ilmu mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :

  1. empiris : diperoleh melalui penemuan dan pengamatan yang dilakukan berdasarkan fakta-fakta sejarah yang ada
  2. mempunyai obyek : sama seperti disiplin ilmu lain , sejarah mempunyai obyek ,
  3. obyek material : manusia
  4. obyek formal : aktivitas manusia yang pernah terjadi dalam suatu rentang waktu di masa lampau
  5. teori : kaidah-kaidah pokok sebagai suatu ilmu , seperti teori challenge and respons, teori masuknya hindu .
  6. metode : sejarah mempunyai cara tersendiri dalam penelitiannya maupun penulisanya .

sejarah sebagai seni , yang dimaksud diantaranya ketika seorang sejarawan menuliskan kembali peristiwa masa lampau itu . dalam penulisan sejarah (historiografi ) seorng sejarawan memerlukan beberapa pemahaman seperti, layaknya seorang seniman , sebagai seni adalah sejarah yang disajikan secara naratif dan imajinatif dengan menonjolkan unsure-unsur cerita , kisah atau peran tetapi tetap berpijak pada fakta –fakta yang ada .

KARAKTERISTIK SEJARAH

  1. hubumgan ilmu sejarah dan ilmu-ilmu social

sejarah sebagai ilmu, tentunyamempunyai keunikan tersendiri sehingga berbeda dengan ilmu-ilmu social lainnya. Konsep dalam ilmu sejarah meliputi : waktu (time), ruang (space), perubahan (change), aktivitas manusia (man), kesinambungan (continuity) . walaupun berbeda dengan disiplin ilmu social lainnya tetapi dalam perkembangannya peran dari ilmu –ilmu social dalam penulisan sejarah sangat di perlukan . para sejarawan banyak meminjam teori atau konsep ilmu social , diantaranya :

a) geografi : terkait erat dengan latar geografis , dimana peristiwa sejarah itu terjadi dengan kata lain geografi merupakan panggung sejarah .

b) politik : membantu menyelaraskan data politik dan kejadian yang mempengaruhi pengalamansejarah manusia .

c) sosiologi : membantu menjelaskan aktivitas kolektif manusia di masa lampau , peristiwa sejarah yang merupakan hasil dari interaksi antar manusia sangat membutuhkan konsep-konsep sosiologi .

d) antropologi : dapat membantu sejarah dalam mengkaji pola-pola perilaku , keyakinan , kebudayaan dalam suatu masyarakat .

e) arkeologi : membantu sejarah dalam menemukan dan menganalisis sumber-sumber sejarah .

f) ekonomi : usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dimasa lampau dapat dijelaskan lebih rinci dengan meminjam konsep dari ilmu ekonomi .

g) psikologi : banyak membantu sejarah dalam menjelaskan perilaku para tokoh actor pelaku sejarah .

  1. karakteristik sejarah

unsure terpenting dari sejarah adalah kejadian masa lalu , maka yang menjadi konsep dasar sejarah adalah waktu (time ), ruang (space), kegiatan Manusia ( human activities), perubahan ( change) dan kesinambungan (continuity) . adapun karakteristik dari mata pelajaran sejarah diantaranya adalah:

  1. sejarah terkait dengan peristiwa masa lampau : materi pokok pembelajaran sejarah adalah produk masa kini dalam bentuk rekontruksi peristiwa peristiwa masa lampau berdasarkan sumber-sumber yang ada .
  2. bersifat kronologi : dalam mengorganisasikan materi pembelajaran harus berdasarkan urutan waktu kejadian .

dalam sejarah terdapat 3 unsur pokok yaitu : manusia, ruang dan waktu . untuk itu sejarah erat hubungannya dengan jawaban dari pertanyan-pertanyan what (apa), who (siapa) , when (kapan) , where (dimana) , why (mengapa), dan how (bagaimana) .

presfektif waktu dalam sejarah adalah waktu lampau yang terus berkesinambungan , dimana waktu dilihat sebagai sebuah garis linier (lurus) . dengan demikian sejarah di lihat sebagai sebuah sebuah proses yang terus berjalan dari masa lampau – masakini-masa yang akan dating . sejarah merupakan prinsip sebab akibat antara fakta yang satu dengan yang lainnya, antara peristiwa yang satu dengan lainnya merupakan sebuah rangkaian yang tidak terpisah-pisah , peristiwa sejarah yang satu di akibatkan atau disebabkan oleh peristiwa sejarah yang lain .

PERIODISASI DAN KRONOLOGI SEJARAH

1.periodisasi sejarah

Sejarah merupakan sebuah proses perjalanan waktu yang sangat luas dan panjang areanya . dalam rentang waktu itulah sejarah melewati ratusan bahkan ribuan tahun dengan melibatkan perubahan dalam kehidupan manusia yang sangat banyak . mengkaji semua peristiwa sejarah yang luas dan panjang secara rinci sangatlah susah, untuk itulah maka digunakan pemisahan yang biasanya didasarkan pada momentum tertentu.

Suatu momentum yang dapat memberikan petunjuk adanya karakteristik dari suatu kurun waktu yang satu berbeda dengan kurun waktu lainnya . hal itulah yang dinamakan dengan periodisasi sejarah. Contoh periodisasi sejarah dalam masyarakat tradisional biasanya di dasarkan pada kurun waktu kekuasaan raja

Secara umum periodisasi sejarah Indonesia dikelompokan menjadi beberapa jaman yitu :

-prasejarah (jaman batau dan jaman logam )

-masuk dan berkembangnya pengaruh budaya India

-masuk berkembangnya islam

-jaman colonial

-jaman pendudukan jepang

-revolusi kemerdekaan

-masa orde lama

-masa orde baru

-masa reformasi

Tujuan di buatnya periodisasi bukan berarti memutuskan peristiwa yang satu dengan yang lainnya , karena dalam sejarah aspek kesinambungan dan kontinuitas merupakan suatu hal yang pokok

2.kronologi sejarah

Karena kompleksnya peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia pada setiap kurun waktu , maka peristiwa –peristiawa tersebut terlebih dahulu harus dikelompokan berdasarkan bentuk atau jenis tertentu (periodisasi) . setelah itu barulah disusun secara kronologis (berdasarkan urutan waktu kejadian ).

Tujuan dibuatnya kronologi dalam sejarah adalah agar penyusunan berbagai peristiwa sejarah dalam periodisasi tertentu tidak tumpangtindih atau rancu dengan metode lainnya . kronologi sejarah berarti sesuai dengan urutan waktu kejadian dari peristiwa sejarah tersebut , sehingga tidak berlangsung secara loncat-loncat . walaupun demikian susunan kejadian berdasarkan urutan waktu tersebut harus tetap berkisinambungan dan menunnjukan kuasalitas (sebab-akibat) . penyusunan peristiwa berdasarkan urutan waktu tanpa adanya hubungan sebab akibat dinamakan kronik , bukan sebagai sejarah

JENIS-JENIS SEJARAH

Berdasarkan subyeknya yaitu :

a) sejarah konvensional (sejarah lama/old history)

b) sejarah baru (new history)

dalam sejarah konvensional subyek yang menjadi kajian adalah kisah perkembangan kerajaan , Negara, pemimpin, raja (kaisar), para tokoh penting, dan aspek politik yang disajikan secara kronologis. Dengan demikian sejarah konvensional lebih mengutamakan unsure kejadian , peristiwa, kisah serta urutan kejadian

dalam sejarah baru , subyek yang menjadi kajian lebih luas meliputi berbagai golongan masyarakat (di luar istana dan birokrasi pemerintahan ). Dalam penulisannya sering menggunakan berbegai teori dari disiplin ilmu social yang lain. Sejarah baru lebih berorientasi kepada masalah , bukan pada peristiwa dan urutan kejadian . dengan demikian sejarah baru lebih bersifat tematis seperti sejarah kebudayaan , sejarah social, sejarah local, sejarah politik dll.

KEGUNAN SEJARAH

1. sejarah sebagai pelajaran

Pengalaman adalah guru yang paling baik , manusia banyak belajar dari pengalaman hidupnya , baik pengalaman dirinya maupun dari pengalaman orang lain atau generasi sebelumnya . pengalaman merupakan peristiwa masa lalu , dan dari peristiwa itulah kita dapat mengambil hikmahnya (pelajaran) . sebagai contoh kemajemukan masyarakat Indonesia pada masa lalu di manfaatkan oleh penjajah untuk melakukan devide et impera, dan berhasil, akibatnya bangsa Indonesia di jajah sampai ratusan tahun lamanya .

Peristiwa masa lalu tersebut memberikan pelajaran kepada generasi sekarang , sehingga generasi sekarang harus mampu memandang kemajemukan bukan sebagai hal negative , tetapi harus di sikapi secara positif.

2. sejarah sebagai inspirasi

Berbagai peristiwa masa lalu dapat memeberikan inspirasi (ilham) pada generasi berikutnya .masa sekarang dan yang akan dating tidak akan terlepas dari masa lalu karena waktu merupakan merupakan sebuah garis linier. Tidak ada suatu peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba , tidak ada peristiwa masa kini yang terputus dari peristiwa masa lampau . dengan memahami masa lalu manusia dapat menarik benang merahnya dengan masa kini . contoh sesorang menjadi anggoyta TNI setelah terinspirasi oleh kepahlawanan jendral sudirman

3. sejarah sebagai rekreasi

Setiap sejarah selalu bersamaan dengan kebudayaan nya , sehingga ketika membicarakan sejarah sering dikaitkan dengan benda peninggalan masa lampau seperti candi, keraton, patung dan benda budaya lainnya. Orang mengunjungi keraton, candi atau museum sebetulnya orang tersebut telah menjadikan sejarah dengan fungsi (kegunan) rereatif (hiburan).

Banyak buku-buku sejarah yang ditulis, termasuk di dalamnya biografi ataupun auto biografi , semua itu merupakan sejarah sebagai kisah . ketika orang membaca kemudian menjadi senang dan tertarik karena tulisan dan gaya bahasanya yang komunikatif . sehingga pembaca dapat berimajinasi dengan isi bacaan buku-buku sejarah tersebut , maka sejarah mempunyai guna rekreatif (hiburan ) seperti layaknya orang membaca sebuah buku novel

DASAR-DASAR PENELITIAN SEJARAH

1. metode penelitian sejarah

a) heuristic : berasal dari bahasa yunani , heursken (menemukan), dalam penelitian sejarah , heuristic berarti langkah-langkah untuk mencari dan mengumpulkan berbagai sumber sejarah. Untuk mendapatkan sumber tersebut dapat dilakukan dengan cara mencari dokumen , mengunjungi situs sejarah , mengujungi museum dan perpustakaan , wawancara pelaku atau saksi sejarah .

b) kritik : berbagai sumber sejarah yang telah dikumpulkan belum tentu semuanya dapat diterima , langkah berikutnya adalah menyeleksi atau menguji kebenaran dari sumber - sumber tesebut , langkah itu dinamakan kritik. Kritik terbagi atas kritik intern dan ekstern . kritik ekstern adalah langkah untuk menyeleksi apakah sumber sejarah (seperti prasasti, dokumen, dll)apakah asli atau palsu .

c) kritik ekstern (kritik terhadap keaslian sumber sejarah )diantaranya dapat dilakukan dengan berdasarkan kepada : tipologi (menentukan usia berdasarkan type dari benda budaya), stratifikasi (menentukan umur relative suatu benda berdasarkan pada lapisan tanah dimana benda budaya tersebut ditemukan ), kimiawi (menentukan ketuaan benda berdasarkan pada unsure kimia yang terkandung).

d) kritik intern adalah langkah penyeleksian terhadap isi (materi) dari sumber sejarah (seperti : isi prasasti , isi naskah / dokumen , dll) atau langkah terhadap validitas isi (materi) sumber sejarah. Misalnya sebuah kitab kuno baru dapat di percaya kebenarannya apabila ada keterangan dari prasasti , catatan sejarah yang mendukungnya. Sumber sejarah yang telah terseleksi melalui kritik itulah di sebut dengan fakta .

e) interpretasi : berbagai fakta sejarah yang telah didapatkan kemudian dirangkai sehingga mempunyai bentuk dan setruktur untuk direkrontruksi . dalam proses inilah di perlukan interpretasi , yaitu penafsiran terhadap fakta-fakta sejarah. Dalam menafsirkan suatu faklta mutlak diperlukan landasan interpretasi agar tidak terjadi penafsiran yang tanpa dasar.

Ada beberapa factor yang menyebabkan terjadinya perbedaan dalam menafsirkan suatu fakta di antaranya karena adanya beberapa perbedaan seperti : idiologi, kepentingan, tujuan, penulisan dan sudut pandang

f) historiografi : merupakan langkah terakhir yaitu proses penulisan dan penyusunan kisah masa lampau yang direkrontruksi berdasarkan pada fakta yang telah diberi penafsiran peristiwa sejarah yang dikisahkan melalui historiografi akan sangat di pengaruhi oleh subyektifitas si penulis dalam merekontruksinya.

Dalam penulisan sejarah perlu dipertimbangkan struktur dan gaya bahasanya sehingga orang tertarik untuk membacanya . dengan demikian penulisan sejarah mempunyai unsure yang sama dengan penulisan sastra yaitu sama-sama menyajikan suatu kisah , bedanya dalam sejarah .

2.pengertian sumber dan fakta sejarah

Dalam penelitian sejarah , langkah pertama yang harus di lakukan adalah mengumpulkan sumber-sumber berdasarkan bentuknya , sumber sejarah terbagai menjadi :

a)sumber tertulis (dokumen) meliputi: prasasti, kronik, babad, naskah, arsip, Koran.

b) sumber benda (artefak) meliputi: fosil, prasasti, candi, patung, stupa, nisan , senjata, bangunan (keratin, mesjid), peralatan hidup.

c)sumber lisan yaitu : keterangan langsung dari saksi atau pelaku sejarah.

d) sumber rekaman merupakan hasil rekaman dalam bentuk audio visual seperti : kaset , copact disk, video campactdisk.

Berdasarkan sifatnya sumber-sumber sejarah terbagi menjadi :

a) sumber primer : sumber-sumber sejarah yang asli dan berasal dari jamannya seperti prasati, kronik, piagam, bangunan (candi, keratin, masjid), nisan

b) sumber sekunder : sumbersejarah yang berasal dari sumber kepustakaan kuno (babad, naskah, karya sastra) atau berupa sumber tiruan dari benda aslinya misalnya prasasti tiruan (tinulad) , terjemahan kitab kuno .

c) sumber tersier : merupakan sumber yang berupa buku-buku sejarah yang telah disusun di mana si pengarang tidak melakukan penelitian langsung. Tetapi berdasarkan kepada hasil penelitian ahli sejarah (para sejarawan).

Sejarah tidak dapat dipisahkan dari fakta , sejarah tanpa fakta hanya akan menjadi sebuah dongeng. Fakta adalah sumber sejarah yang telah terseleksi melalui proses kritik . fakta kemudian di rekontruksi dan dijadikan dasar untuk mengisahkan sejarah. Fakta sejarah mempunyai beberapa bentuk yaitu :

a) artifact (fakta yang berupa benda konkrit ) :fosil , patung , candi dll

b) manifact (fakta yang bersifat abstrak ) : keyakinan dan kepercayaan.

c) Sosio-fact :fakta yang berdimensi social seperti jaringan interaksi antar manusia.

Fakta sejarah ada yang bersifst lunak artinya masih potensial untuk diperdebatkan , misalnya mengenai letak ibukota kerajaan sriwijaya , ibukota kerajaan trauma , kerajaan hindu di jawa barat , dll yang sampai sekarang masih banyak yang beda pendapat . sedangkan fakta sejarah yang bersifat keras adalah fakta yang telah menjuadi consensus (kesepakatan) umum, misalnya mengenai sukarno-hatta sebagai tokoh proklamator , semua berpendapat sama .

JEJAK-JEJAK MASA LAMPAU

1. peninggalan sejarah

Peninggalan sejarah merupakan wujud benda-benda peninggalan kebudayaan manusia pada masa lampau. Peninggalan sejarah tersebut diantaranya bangunan seperti : keraton, punden/berundak, candi, masjid, makam, nisan, prasasti dll.peninggalan lainnya dalam bentuk perhiasan baik yang terbuat dari batu, perak, emas, ataupun lainnya . peninggalan dalam bentuk peralatan hidup dan perhiasan , pada saat sekarang dapat kita lihat di beberapa museum.

2, monument peringatan peristiwa sejarah

Monument peringatan biasanya dalam bentuk biasanya dalam bentuk sebuah bangunan tugu, tujuanya untuk menganang suatu peristiwa sejarah yang terjadi di daerah tersebut . selain itu pembangunan monument tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan pesan dan nilai moral dari suatu peristiwa sejarah kepada generasi berikutnya contoh dari monumen antara lain monument pancasila sakti , monument nasional , monument yogja kembali ,