blog-indonesia.com Visit Yogyakarta / Jogja SEJARAH UNDONESIA MERDEKA !!!: TRADISI SEJARAH DALAM MASYARAKAT INDONESIA

Jumat, 25 Juli 2008

TRADISI SEJARAH DALAM MASYARAKAT INDONESIA

TRADISI SEJARAH DALAM

MASYARAKAT INDONESIA

TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT YANG BELUM MENGENAL TULISAN

  1. MASYARAKAT YANG BELUM MENGENAL TULISAN MEWARISKAN DAN MENGEMBANGKAN MASA LALUNYA.

CARA MASYARAKAT YANG BELUM MENGENAL TULISAN MEWARISKAN MASA LALUNYA .

Kemampuan manusia dalam berbicara menggunakian bahasa lisan dalam masyarakat yang belum mengenal tulisan , bukan berarti mereka tidak punya kemampuan untuk merekam dan mewariskan pengalaman masalalunya. Dengan potensi adalah tradisi lisanlah mereka merekam dan mewariskan masa lalunya.

Tradisi lisan dapat di artikan sebagai kebiasaan atau adapt berkembang dalam suatu komunitas masyarakat yang di rekam dan diwariskan dari generasi ke generasi melalui bahasa lisan . dalam tradisi lisan terkandung kejadian – kejadian sejarah , adapt istiadat , cerita , dongeng , pribahasa , lagu, matra, nilai moral . dan nilai keagamaan

Dalam tradisi lisan , peranan orang yang dituakan seperti kepala suku atau ketua adapt sangat penting . mereka di beri kepercatyaan oleh kelompoknya untuk memelihara dan menjaga tradisi yang diwariskan secara turun temurun

Satu kelompok masyarakat dengan nilai , norma , tradisi, adapt dan budaya yang sama akan mempunyai jejak – jejak masa lampaunya. Dalam masyarakat yang belum mengenal tulisan jejak-jejak masa lampaunya di sebarluaskan dan diwariskan secara turun temurun kepada generasi berikutnya secara lisan sehingga menjadi bagian dari tradisi lisan . karya-karya dalam tradisi lisan merupakan bagian dari sebuah folklore.

CARA MASYARAKAT YANG BELUM MENGENAL TULISAN MENGEMBANGKAN TRADISI SEJARAH .

Dalam masyarakat yang belum mengenal tulisan yang dimaksud dengan tradisi sejarah adalah dalam bentuk mempertahankan adapt istiadat , petuah leluhur dan tradisi yang berkembang di masyarakat . cara mereka mengembangkan tradisi sejarah adalah dengan mewariskannya secara lisan melelui ingatan kolektif anggota masyarakatnya.

Cara lain adalah dalam bentuk dibuatnya sebuah karya seperti lukisan , monument, tugu,dan perlatan hidup. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari pengembangan tradisi sejarah untuk diwariskan kepada generasi berikutnya yang melihat karya itu . contohnya dalam bentuk lukisan di dinding gua , tugu, dan monument yng berhubungan dengan kepercayaan animisme , perkakas yang terbuat dari batu maupun logam dan kepercayaan terhadap arwah nenek moyang .

  1. JEJAK SEJARAH DI DALAM FOKLORE (MITOS, LEGENDA, DONGENG, LAGU RAKYAT DAN UPACARA ADAT )

Folklore di artikan sebagai sekelompok orang (komunitas ) yang memiliki cirri-ciri pengenal fisik (bahasa, rambut, warna kulit) , social dan budaya sehingga dapat dibedakan dari kelompok masyarakat lainnya. Cirri-ciri folklore adalah sebagai berikut :penyebaran dan pewarisannya lebih banyak secara lisan , bersifat tradisional , bersifat anonym (pembuatannya tidak diketahui), kolektif (menjadi milik bersama dari sebuah kelompok masyarakat ), mempunyai pesan moral bagi generasi berikutnya .

Menurut Harold Brunvan (USA) , folklore terbagi kedalam tiga tipe yang meliputi :

  1. folklore lisan merupakan fata mental (mentifact) diantaranya : logat bahyasa (dialek) dan bahasa tabu , ungkapan tradisional dalam bentuk pribahasa dan sindiran , puisi rakyat yang meliputi mitos legenda , dongeng .
  2. folklore sebagai lisan merupakan fakta social (sosiofact) diantaranya dalam bentuk kepercayaan dan takhayul , permainan rakyat , tarian rakyat, teater rakyat, dan upacara tradisional.
  3. folklore bukan lisan merupakan artefak (artifact), diantaranya dalam bentuk : arsitektur bangunan rumah adapt (tradisional) , seni kerajinan tradisional , pakaian tradisional , obat-obatan tradisional , alat musik tradisional, senjata tradisional, makanan tradisional.

MITOS

Dalam prosa rakyat dikenal dengan yang namanya mitos, legenda dan dongeng . mitos adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan di anggap suci oleh masyarakatnya . mitos pada umumnya mengisahkan tentang dewa, penciptaan alam semesta, manusia dan kehidupan awal . beberapa contoh mitos adalah : leak di bali , rorokidul di jawa , dewi sri (dewi padi) ,dll.

LEGENDA

Legenda biasanya di artikan cerita rakyat yang berisi tentang terbentuknya (terjadinya ) suatu wilayah . menurut Halrod Brunvand ada 4 macam :

  1. legenda keagamaan berisi tentang cerita orang-orang yang dianggap suci atau saleh dengan tambahan segala macam keajaiban , kesaktian dan benda-benda keramat .contoh : wali sanga , sunan kali jaga , seykh siti jenar,dll.
  2. legenda alam gaib adalah cerita yang berhubungan dengan kepercayaan dan takhayul yang berhubungan dengan kegaiban . biasanya menceritakan tentang hantu , genderewo , sundel bolong atau mahluk jadi –jadian . contohnya cerita simanis jembatan ancol (betawi), kisah harimau menjelma raja siliwangi (sunda), kisah orang bunian (sumatera), kuntilanak,dll.
  3. legenda local adalah cerita tentang asal mula terjadinya (terbentuknya) nama suatu tempat , danau, gunung,bangunan dll. Contohnya : cerita terbentuknya danau toba (sumut) , kisah sngkuriang (sunda), roro jongrang (jateng), terbentuknya gunung batok dan nama tengger(jawa),dll.
  4. legenda perseorangan adalah cerita rakyat tentang tokoh-tokoh yang dianggap dan diyakini oleh suatu masyarakat pernah ada . pada umumnya mengisahkan tentang kepahlawanan , kesaktian atau kisah cinta dari tokoh tersebut. Contohnya : kisah si pitung , nyai dasima(betawi),sabai nan aluih,si pahit lidah (sumbar),cerita panji warok suro menggolo (jatim) ,joko tingkir,roro mendut(jateng), lutung kasarung, munding laya di kusuma (jabar),jayaprana dan layon sari (bali).

DONGENG

Dongeng adalah cerita rakyat yang bersifat khayal , sama sekali tidak pernah terjadi dan hanya bersifat hiburan tetapi di dalamnya mengandung pesan moral , petua dan sindiran . dongeng dapat di golongkan kedalm bentuk dongeng binatang, dongeng manusia dan dongeng jenaka .

Pada umumnya dongeng binatang disebut Fabel , di jawa dan bali dinamakan tantri . di Indonesia tokoh binatang yang paling terkenal adalah kancil yang digambarkan sebagai binatang yang cerdik dan banyak akal . selain itu adalah tokoh kera , kura-kura , buaya , harimau , keong , kerbau , anjing, kucing, tikus, dll.

Dongeng manusia biasanya menceritakan tokoh manusia dengan segala macam kisah suka dukanya . di beberapa daerah dongeng manusia kaddang-kadang bertema sama yang membedakan hanya nama dan lokasinya saja .

Dongeng dengan tema seorang pemuda mencuri pakaian bidadari yang sedang mandi adalah jaka tarup (jatim) . pasir kujang (jabar) , raja pala (bali) .dongeng tentang penderitaan anak gadis karena ulah saudara dan ibu tirinya adalalh bawang merah bawang putih (betawi).

Dongeng jenaka adalah dongeng yang tokohnya bersifat bodoh , lugu, pander, jenaka tapi banyak akalnya. Tokoh dongeng jenaka adalah : sikabayan (sunda), lebai malang, pak belalang (melayu).

NYANYIAN (LAGU) RAKYAT

Nyanyian rakyat (folksong) adalah bentuk puisi yang dinyanyikan sehingga kata syair dan lagu nada merupakan satu kesatuan . menurut materinya lagu rakyat di bedakan atas lagu anak ,lagu umum, lagu religius . berdasarkan fungsinya di bedakan menjadi : lagu mengiringi tarian, lagu untuk mengiringi permainan dan lagu untuk dinyanyikan .

Lagu anak banyak pula yang digunakan untuk mengiringi tarian atau permainan , contoh : cublak-cublak suweng , cingcangkeling, pokame-ame ,dll. Lagu umum ada pula yang dinyanyikan untuk mengiringi tarian atau dinyanyikan biasa seperti kicir-kicir , jail-jali (betawi) ampar pisang (Kalimantan) . lagu religius umumnya berisi pujian terhadap tuhan , dinyanyikan pada upacara yang berhubungan dengan kehidupan seperti kelahiran, perkawinan, panen, dll. Ada pula yang dipakai untuk mengiringi tarian seperti tari saman dan seudati (aceh).

Di jawa tengah dan timur salah satu bentuk nyanyian rakyat dikenal dengan nama gending seperti sinom , pucung , asmarandana ,dll. Sedangkan di jawa barat yang seperti itu dinamakan dengan pupuh .

ADAT KEBIASAAN

Upacara adapt biasanya di dasari oleh sebuah kepercayaan , upacara yang dilakukan dimaksudkan untuk mendapatkan sebuah kebaikan atau menghindarkan diri dari malapetaka dalam kehidupan masyarakat yang melakukannya . contohnya upacara larung samudro di pantai selatan jawa , pesta laut di pantai utara jawa , kasodo di tengger (gunung bromo) , seketan , grebeg (yogyakarta dean surakarta) pajang jimat(cirebon).

Selain yang berhubungan dengan mitos dan legenda , banyak pula upacara adapt yang berhubungan dengan siklus kehidupan mulai dari masa kehamilan , kelahiran, sunatan, perkawinan, dan Kematian

TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT YANG TELAH MENGENAL TULISAN

  1. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT DI INDONESIA

PENGARUH TULISAN DAN KARYA LONTAR

Sejak masyarakat Indonesia mengenal tulisan (memasuki jaman sejarah ) sebenarnya tradisi sejarah pada masyarakat Indonesia telah terbentuk melalui berbagai prasasti yang ada . perkembangannya kemudian di perluas dengan kemampuan masyarakat dalam berkomunikasi dan perkembangan bahasa di Indonesia . bahkan kemudian muncul golongan masyarakat yang mempunyai kemampuan untuk mengubah atau menulis berbagai karya sastra . naskah naskah karya sastra kuno tersebut di tulis pada daun lontar sehingga lebih dikenal dengan istilah kitab lontar .

Contoh prasasti di beberapa daerah di Indonesia : prasasti kutai berbahasa sansakerta dan tulisan palawa (dari kerajaan kutai ) , prasasti dari kerajaan trauma yang berbahasa sansakerta dan tulisan pallawa , prasasti dari kerajaan sriwijaya pada umumnya memaki bahasa melayu dan tulisan sansakerta , prasasti dari mataram kuno pada umumnya ditulis dengan huruf pallawa bahasa sansakerta tetapi telah mulai ada tulisan dan bahasa jawa kuno

Selain tulisan dan bahasa tradisi sejarah di Indonesia dipengaruhi pula oleh perkembangan karya sastra , contohnya kitab ramayana dan mahabarata yang berasal dari India di ubah dalam bahasa jawa kuno ( dari jaman mataram kuno) . kitab arjuna wiwaha karya mpu kanwa , samaradhahana karya mpu dharmaja ,hariwangsa, gatotkacasraya karya mpu panuluh , bharatayudha karya mpu sedah dan mpu panuluh (dari jaman kediri). Kitab Negara kertagama karya mpu prapanca , sutasoma ,arjuna wijaya karya mpu tantular , kutaramanawa karya gajah mada , pararaton , sundayana (dari jaman majapahit)

TRADISI SEJARAH DALAM LINGKUNGAN ISTANA

Pada umumnya tradisi sejarah di Indonesia berada dalam lingkungan keraton (istana sentries) dimana hasilnya dikenal dengansejarah tradisional (historiografi tradisional) .Dalam lingkungan keraton terdapat orang yang ahli menuliskan tradisi sejarah disebut pujangga. Para pujangga menuliskan silsilah keluarga raja, kebijaksanaan raja , hukum maupun karya sastra . untuk memperkuat tulisannya biasanya para pujangga menggunakan mitos dan legenda dalam tradisi sejarahnya , sehingga tokoh raja dalam tulisannya akan mendapatkan pulung (charisma) yang di wariskan penguasa sebelumnya

Contoh karya historiografi tradisional : kitab paraton , sundayana, pustaka wangsakerta , carita parahiyangan , babad tana jawi , babad cirebon , sejarah melayu , kronik wajo , kronik kutai , Negara kertagama , sutasoma dll.

TRADISI SEJARAH LOKAL

Selain tradisi sejarah dalam lingkungan istana , tradisi sejarah berkembang pula beberapa daerah , wilayah (local) tertentu . sejarah local dapat di artikan sebagai sejarah dari kelompok masyarakat yang berbeda dalam daerah dan geografis tertentu , walaupun sebenarnya sulit untuk menentukan batas-batas geografisnya . contoh sejarah local adalah buku pemberontakan petani banten 1888 karangan sartono kartodirdjo , sejarah jawa barat dll.

  1. PERKEMBANGAN PENULISAN SEJARAH DI INDONESIA

Historiografi adalah tahap akhir dari metode penelitian sejarah , yang dituliskan dalam sejarah merupakan cara untuk mengetahui dan memahami jejak masa lampau manusia . perkembangan penulisan sejarah di Indonesia terbagi atas tiga corak yaitu : tradisional, colonial , nasional .

Ketiga historiografi tersebut tidak didasari oleh pendekatan ilmiah , tetapi hanya untuk legitimasi penguasa dan kekuasaan , bersifat politis dan berisi pembenaran terhadap identitas dan menunjukan kejayaan dari penguasa

HISTORIOGRAFI TRADISIONAL

Dalam historiografi tradisional , penulisannya tidak bertujuan untuk mengungkap fakta dan kebenaran sejarah . historiografi tradisional di dominasi oleh lingkungan keraton . para raja mempunyai kepentingan untuk melegitimasi kekuasaan dan mewariskannya kepada generasi berikutnya .

Historiografi tradisional bersifat ento sentries (kedaerahan) , istana sentries (lingkungan keraton) dan magis religius (dilandasi unsure magis dan kepercayaan) , makanya hasil historiografi tradisional selain dalam bentuk sejarah ada pula dalam bentuk sastra , babad, kronik, dll.

Dalam historiografi tradisional tokoh sejarahnya sering dihubungkan dengan tokoh popular jaman dahulu bahkan dengan tokoh yang ada dalam mitos maupun legenda . hal ini di maksudkan untuk mengukuhkan dan melegitimasi kekuasaan , identitas dari tokoh tersebut serta untuk mendapatkan pulung (charisma) yang diwariskan dari tokoh-tokoh sebelumnya .

Contoh dalam kitab negarakertagama , ken arok (raja singosari pertama ) di anggap sebagai anak dewa brahma dan titisan dewa winu , dalam babad tanah jawi di sebutkan bahwa raja mataram islam pertama merupakan keturunan dari para nabi , tokoh wayang dalam Mahabharata , iskandar agung dari Macedonia , raja-raja jawa bahkan punya hubungan dengan nyai roro kidul penguasa pantai selatan

HISTORIOGRAFI KOLONIAL

Historiografi colonial tentunya tidak lepas dari kepentingan penguasa colonial dalam melanggengkan imperialismenya di Indonesia . kepentingan itu termasuk interpretasi mereka terhadap fakta sejarah. Contohnya: berbagai perlawanan yang terjadi pada masa colonial seperti perang aceh , dipenogoro, padri dll. Dalam pandangan historiografi colonial dianggap sebagai tindakan ekstrimis , pemberontakan yang harus di tumpas karena di anggap mengganggu setabilitas pemerintahan .sedangkan menurut sejarah nasional dianggap sebagai pejuang dan pahlawan yang bertujuan mengusir colonial

Dalam historiografi colonial yang bersifat neerlando sentries , VOC merupakan pemersatu , demikian juga dengan kemerdekaan Indonesia , yang menurut versi belanda adalah 27 desember 1949 melalui penyerahan kedaulatan sebagai realisasi dari KMB , sedangkan bangsa Indonesia mengakui kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945

HISTORIOGRAFI NASIONAL

Perkembangan historiografi Indonesia (nasional) pertama kali muncul justru pada saat kondisi di dominasi historiografi colonial . momentum tersebut muncul ketika pada 1913 , Husein Djayadiningrat menerbitkan buku hasil desertasinya yang berjudul tinjauan kritis sejarah banten . buku tersebut bahkan memenuhi criteria sebagai sejarah modern (ilmiah ) karena memuat uraian dari berbagai aspek(politik, social, ekonomi, dan fisiologi)

Upaya perintisan historiografi nasional (penulisan sejarah nasioanl ) muncul kembali setelah memasuki jaman kemerdekaan . hal itu dirasa perlu karena penulisan sejarah yang ada adalah warisan colonial yng bersifat neerlando sentries , dimana Indonesia di lihat dari sudut pandang dan kepentingan colonial belanda .

Sebagai Negara yang baru merdeka mutlak di perlukan sebuah historiografi nasional sebagai identitas yang akan menunjukan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Pemerintah yang baru terbentuk juga menghendaki legitimasi kekuasaan bukan hanya dari rakyat , yang lebih penting adalah pengakuan internasional terhadap keberadaan bangsa dan Negara Indonesia yng merdeka .

Seminar sejarah nasional di yogjakarta 1957 , menjadi titik tolak kebangkiatan historiografiu nasional .hal yang paling penting dari seminar tersebut adalah : pencarian identitas nasional , rekontruksi penulisan sejarah nasional dari colonial sentries menjadi Indonesia sentries sehingga sejarah nasional dapat menjadi alat pemersatu bangsa

Tidak ada komentar: